Update Post :
Home » » Kini Sudah ZamanNya Perpustakaan Digital

Kini Sudah ZamanNya Perpustakaan Digital

21 Okt 2011 18.15


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) merambah segala bidang, termasuk perpustakaan. Kini, pengelolaan perpustakaan pun berbasis teknologi digital.

Hal tersebut disampaikan oleh Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro (Undip) Mujid Farihul Amin pada seminar nasional The Metamorphosis of Library: Conventional to Digitalization, baru-baru ini,

“Saat ini sejalan dengan perkembangan Iptek maka perpustakaan pun mengalami perubahan dari media konvensional menjadi media digital,” kata Mujid seperti dikutip dari keterangan tertulis Undip.

Penerapan teknologi digital diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan. Hal ini penting mengingat fungsi perpustakaan yang vital sebagai jantung institusi pendidikan, termasuk perguruan tinggi.

Seminar yang dihelat oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Perpustakaan Undip tersebut menghadirkan pembicara Guru Besar Ilmu Perpustakaan UI Sulistyo Basuki, penggagas Al Quran Digital Jakarta Rachmat Raharjo, dan Kepala Perpustakaan Universitas Kristen Petra, Surabaya, Aditya Nugraha.

Sulistyo Basuki mengatakan, pengelolaan perpustakaan menggunakan teknologi terbaru menunjukkan wajah perpustakaan tradisonal dan digital. Dia menambahkan, keunggulan perpustakaan digital adalah tidak adanya batasan fisik, akses 24 jam, multiakses, temu balik informasi, unggul dalam preservasi dan konservasi, serta menghemat ruang.

Sulistyo memaparkan, untuk menghadapi kemajuan teknologi, calon pustakawan haruslah memiliki kemampuan seperti keahlian bahasa tulis yang baik sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD), kemampuan bahasa Inggris secara lisan dan tertulis, memahami ilmu perpustakaan dan perkembangan teknologi informasi (TI) dengan baik, serta banyak membaca. “Jika tidak memiliki bekal tersebut maka kita akan tertinggal,” katanya menegaskan.

Rachmat Rahardjo menekankan aspek media penyimpanan pada perpustakaan digital. Menurutnya, media penyimpanan dan perawatan yang baik akan mengoptimalkan digitalisasi perpustakaan. Sebaliknya, jika hal ini diabaikan, maka seluruh data dapat mudah hilang dan sulit untuk diselamatkan (recovery).

Rachmat menjelaskan, teknologi terbaru perpustakaan digital adalah Redundant Array of Independent Disk (RAID). Teknologi ini menggunakan lebih dari satu hardisk, sehingga jika salah satu hardisk rusak, maka akan dapat diganti ke hardisk cadangan. “Teknologi ini membuat kapasitas perpustakaan lebih besar, dengan keselamatan dan tingkat keamanan data lebih tinggi,” ujarnya.

Dalam seminar yang dihadiri oleh mahasiswa, dosen dan pustakawan berbagai institusi daerah di Jawa tengah itu, Aditya Nugraha memaparkan, agar terkelola dengan baik perpustakaan digital perlu menyinergikan tiga komponen yakni koleksi digital, layanan, dan manajemen. Model ini, menurt Aditya, akan meminimalisasi penggadaan buku dari luar, sekaligus memaksimalkan lokal konten seperti karya-karya mahasiswa dan dosen.

“Perlu diingat, ketiga hal tersebut harus bekerja bersama dan tidak mungkin berdiri sendiri,” ujarnya menandaskan.

Sumber: okezone.com

YOU MIGHT ALSO LIKE

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Ikatan Pustakawan Kota Pacitan | IPKP 2010 -2011 | Design by Rendra Pacitan | Published by Rendra Nogo-Ijo | Powered by Blogger.com.